PENYEBAB KURANGNYA MORAL GENERASI MUDA

Administrator 27 April 2016 14:30:00 WIB

Seiringnya perkembangan jaman kita dapat dengan mudah mengakses apa pun di internet seperti berita peristiwa, tren musik dan busana, kuliner dan masih banyak lagi. Dewasa ini banyak sekali postingan yang kita jumpai di berbagai situs yang menunjukkan sisi negatif yang akan berpengaruh baik itu untuk diri sendiri maupun orang-orang yang melihat postingan tersebut. Orang-orang dapat dengan mudah menerima segala informasi yang tak layak tersebut dan jika tak pandai menyikapinya malah akan berujung ke arah yang kurang baik.

Tidak dapat dipungkiri lagi saat ini orang dapat dengan bebas mengunggah apa pun tanpa adanya tanggung jawab akan akibatnya. Seperti mengunggah foto maupun video yang anak kecil dan remaja tak pantas melakukannya, tentu teman-teman sendiri banyak menjumpainya bukan?

Dari unggahan-unggahan yang tak bertanggung jawab tersebut tentunya  banyak kalangan yang meresahkan hal tersebut. Apalagi ketika anak-anak membuka internet dan melihat hal yang kurang baik tanpa pengawasan orangtua kemungkinan besar anak-anak akan mengikuti apa yang sudah mereka lihat.

Dari unggahan-unggahan tersebut apakah mereka tidak menyadari bahwa ratusan bahkan jutaan orang dari seluruh penjuru dunia akan melihat itu dan menjadi candu untuk orang lain terlebih lagi sekarang ini pengguna internet adalah anak-anak dan remaja. Mereka tak segan-segan mengikuti apa yang mereka lihat dan ikut mengunggah hal yang kurang baik tersebut tanpa rasa malu. 

Ternyata dari hal-hal sepele tersebut akan menjadi racun untuk pemuda-pemudi penerus bangsa untuk mengikuti tren-tren yang tidak wajar tersebut. Seperti yang baru-baru ini kita dengar, seorang remaja SMA membentak seorang polisi wanita, mengunggah foto-foto bak orang dewasa, anak-anak dibawah umur yang tanpa rasa malu mengunggah foto dengan kekasihnya di atas ranjang.

Sungguh menyedihkan bukan moral anak muda saat ini? Tulisan ini tidak saya tujukan untuk menjelek-jelekan berbagai pihak namun untuk lebih mengingatkan hal-hal apa saja yang sudah kita lupakan tentang moral sebagai manusia yang beriman dan berahlak.

1. Banyak Toleransi

Bumi ini sudah tua dan perkembangan teknologi, budaya dan lain sebagainya maju dengan pesat. Dengan mengatas namakan hak asasi manusia semuanya tak segan-segan melakukan apa pun tanpa ada dasar yang jelas. Semua orang punya hak namun tak mau haknya terbatasi.

Terlepas dari budaya barat kita sebagai umat beragama pastinya memiliki batasan-batasan dalam bergaul dan bersikap. Jika kita mentoleransikan hal-hal yang lagi ngetren tapi tak sesuai dengan norma-norma yang ada bagaimana dengan nasib muda-mudi penerus bangsa yang selanjutnya?

2. Kurang Bergaul Dengan Orang Tua

Banyak yang menganggap berbicara dengan orang tua itu membosankan dan merisaukan pasalnya karena orang tua sukanya menceramahi anak muda. Padahal dengan seringnya kita berbicara dengan orang tua baik itu bukan orangtua kita sendiri dan berbagi cerita serta sering diceramahi, membuat diri kita tak lepas dari norma-norma yang disampaikan dalam nasihat orang tua tersebut. Jika kita banyak mendengarkan nasihat-nasihat orang tua maka diri kita pun terbiasa akan hal tersebut bahkan akan menjadikan suatu kebiasaan bagi diri kita.

Bayangkan kalau kita hidup tanpa arahan orang tua, kemungkinan besar kita akan melampiaskan masalah-masalah yang kita alami ke tempat kurang tepat. Seperti kabur dari rumah, mabuk bersama teman-teman, nongkrong dijalanan dan sebagainya tanpa tujuan yang jelas. Memang hal-hal tersebut adalah masa dimana anak muda mencari jati dirinya, namun jika berlebihan apa jadinya?

3. Selalu Merasa Hebat

Selalu menganggap diri lebih baik dan hebat dari orang lain membuat diri kita sombong dan tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain. Sikap seperti ini yang membuat seseorang menjadi keras dan tak peduli akan pendapat orang lain.

Padahal tidak ada satu manusia pun yang dapat menjalani hidup nya sendiri. Semua orang butuh orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Sikap arogan yang kita miliki membuat kita meremehkan orang lain dan membuat orang tak nyaman bergaul dengan kita.

4.  Takut Dianggap Tidak Keren

Melihat sekarang ini orang-orang berlomba mengunggah aktivitasnya sehari-hari di media sosial dan tidak menutup kemungkinan mereka yang aslinya biasa-biasa saja juga panas ingin mengikuti tren yang sedang melambung ini. Bukan hanya di sinetron saja kita bisa melihat seorang anak yang berasal dari keluarga kurang mampu memaksakan orang tua nya untuk memberikan apa saja yang ia minta hanya untuk terlihat keren dimata teman-temannya.

Sungguh Menyedihkan melihat hal itu terjadi di sekeliling kita, tanpa rasa kasihan memeras orang tua hanya untuk hal sepele seperti itu.

Mereka bangga dengan diri mereka yang mengunggah kebiasaan yang tidak seharusnya mereka unggah di media sosial. Kita juga tida bisa menyalahkan teman-teman yang mempunyai keuangan yang lebih baik dari pada kita. Kalau kita mampu menyaring mana yang baik dan yang tidak, ya tidak ada salahnya.

Tapi, kalau sudah seperti yang di atas rasanya itu tidak patut untuk memaksakan dan kita ikuti, sebab kita sendiri mengatahui bahwa dalam setiap agama ada batasan-batasan dalam bergaul dan tuhan tidak menyukai orang-orang yang suka mengumbar-ngumbar kemewahan apalagi mengumbar tubuh.

Apakah mereka tidak tahu dampak yang terjadi jika unggahan yang mengumbar tersebut ditiru oleh anak-anak di bawah umur? Bagaimana nasib penerus bangsa yang akan datang?

5.  Tidak Belajar Menjadi Seperti Gelas Yang Setengah Kosong

Tentu kalian sudah banyak mendengar istilah gelas setengah kosong. Menurut penalaran saya kita di ibaratkan sebagai gelas dan air adalah ilmu yang kita miliki. Apabila kita menempatkan diri kita sebagai sebuah gelas yang berisi air penuh maka tidak ada tempat lagi untuk air masuk kedalam gelas, jika gelas (kita) dituangkan air (ilmu) dari gelas yang lain (ilmu dari orang lain) maka otomatis air itu akan tumpah.

Lebih jelasnya saat kita merasa diri kita sudah punya cukup ilmu kita menganggap ilmu orang lain tidak berguna bagi kita, kita mendengarkan ilmu yang disampaikan oleh orang lain namun karena kesombongan yang kita miliki kita menganggap remeh ilmu yang diberikan dan mengabaikannya ilmu yang diberikan tersebut.

Namun, apabila kita menempatkan diri kita sebagai gelas yang setengah kosong maka air masih dapat mengisi kekosongan tersebut dan ketika gelas itu penuh kita membaginya lagi kepada gelas-gelas yang lain dan berlanjut terus menerus seperti itu. 

Kalau anak muda bersikap terus menerus seperti itu bagaimana mereka akan belajar menghargai orang lain? Bagaimana anak muda bisa haus akan ilmu? Bukankah ilmu adalah hal yang berharga? Padahal semakin banyak kita mempunyai ilmu semakin merunduklah kita, semakin banyaknya ilmu maka semakin pandai kita memilih mana yang baik/buruk dalam bersikap sebagai manusia yang beriman dan berilmu.

6.  Kurangnya Pendidikan Agama

Pendidikan agama adalah kunci utama kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bayangkan apabila kita tidak mendapatkan pendidikan agama sejak kecil hingga sekarang, akan seperti apakah gaya hidup kita. Di dalam kita-kitab semua umat beragama telah menjelaskan berbagai tuntunan serta hukum-hukum dalam menjalani hidup.

Contohnya Al-Quran, didalam Al-Quran sudah terdapat penjelasan adab-adab dalam mengerjakan apa pun. Banyak hukum-hukum didalam Al-Quran dan kitab agama lain yang dapat menuntun kita ke jalan yang baik. apabila  kita tidak mengindahkan apa yang sudah ditentukan dari tuhan untuk kita bagaimana mungkin kita dapat menjadi seorang pribadi yang baik?

Maka dari itu kurangnya pendidikan agama pada anak muda sangat berpengaruh besar dalam kesehariannya bergaul dan bersikap.

Kurangnya pendidikan agama pada remaja membuat mereka melarikan diri dari masalah ke tempat-tempat yang sebetulnya tidak memberikan kebahagian dan ketenangan yang sesungguhnya. Remaja juga tidak mampu mengontrol keingintahuannya sehingga tidak dapat membedakan mana yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Remaja seakan buta dengan mana yang buruk dan yang baik. Yang lebih parahnya lagi mereka tidak malu mengunggah kebiasaan yang tidak baik tersebut ke medial sosial.

Sekian adalah beberapa hal yang mampu menurunkan moral, semoga dengan adanya tulisan ini dapat membuat kita semua sadar bahwa perubahan dapat dimulai dengan hal yang kecil. Mari kita menjadi insan yang lebih baik ke depannya.

Komentar atas PENYEBAB KURANGNYA MORAL GENERASI MUDA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Sinergitas Program

Layanan Mandiri


Silahkan datang ke Kantor Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukan NIK dan PIN

Komentar Terkini

Statistik Pengunjung

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Lokasi Desa Badamita